Selasa, 13 Maret 2012

Penyakit paDA Tumbuhan

Penyakit Mosaik Tembakau (Tobacco mosaic virus)
Karakteristik Penyakit
•     Gejala    : terjadi vein clearing (tulang daun lebih jernih daripada yang normal) pada daun-daun yang masih muda, bentuk daun melengkung, dan tampak adanya bercak-bercak kuning. Pada daun yang lebih tua terlihat adanya bercak-bercak klorotik yang tidak teratur menyerupai gambaran mosaik (belang). Bagian daun yang berwarna hijau, warnanya tampak lebih tua daripada biasanya, dan pertumbuhan daun terhambat.
•     Patogen    : Tobacco mosaic virus (TMV)
•    Ekobiologi    : TMV mudah sekali menular secara mekanik dengan kontak (sentuhan) melalui tangan para pekerja yang melakukan kegiatan budidaya tanaman. Virus dapat bertahan pada tembakau kering, dalam tanah, dan pada tanaman lain selain tembakau (misalnya: pada tomat, terung, cabai, dll.)
•    Pengendalian: Mencegah penyebaran virus di kebun, dengan menetapkan keharusan selalu mencuci tangan dengan larutan disinfektans saat memindah-mindahkan tanaman atau bekerja dengan tanaman (misalnya dengan larutan sabun hijau), menggunakan varietas/kultivar yang tahan(kultivar H877)

Penyakit Lanas pada Tembakau
Karakteristik Penyakit
•     Gejala    :
Pada bibit, daun yang terinfeksi menjadi berwarna hijau kelabu kotor yang pada kelembapan tinggi bibit menjadi busuk. Apabila penyakit meluas, pem-bibitan tampak seperti tersiram air panas. Pada ta-naman yang lebih tua, pembusukan terbatas pada leher akar. Bagian yang busuk berwarna cokelat kehitam-hitaman dan agak berlekuk, yang menye-babkan semua daun menjadi layu mendadak. Pangkal batang tanaman apabila dibelah, empulur tampak mengering dan mengamar. Infeksi pada daun menyebabkan terjadinya lanas bercak dengan bercak warna cokelat kehitam-hitaman agak basah, dan bercak mempunyai lingkaran cincin-cincin warna gelap dan terang
•    Patogen    : Phytophthora nicotianae var.nicotianae
•    Ekobiologi    : Pada kondisi sangat lembap, patogen membentuk sporangium/zoosporangium yang ber-bentuk bulat telur (seperti buah per) dan mempunyai tonjolan (papil). Sporangium dapat membentuk zoo-spora yang mempunyai dua flagela dan dapat bere-nang dalam air. Sporangium dapat juga langsung ber-kecambah membentuk hifa. Zoospora mempunyai da-ya infeksi yang lemah. Penularan lanas terjadi melalui miselium fungi dengan sedikit tanah atau jaringan tembakau sakit. Air mempunyai peran penting dalam membantu pemencaran pathogen
•    Pengendalain penyakit ini dengan cara penanaman varietas yang tahan, Pergiliran tanaman (rotasi), mengurangi kelembapan dan jika diperlukan pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif Benomil atau Mankozeb masing-masing dengan dosis 1 gram dalam 1 liter air.
Penyakit layu Bakteri  padaTembakau                                     
Karakteristik Penyakit
•     Gejala    :
 Pada tanaman dapat terjadi kelayuan sepihak (pada satu daun sering sebagian layu sedangkan belahan lainnya tidak dan ba-gian yang tidak layu dapat berkembang terus sehingga daun tidak simitris). Bagian di antara tulang daun pada daun yang
layu menjadi menguning, mengering, kemudian seluruh daun mati, dan tanaman akan mati. Akar tanaman busuk berwarna coklat, apabila batang dibelah tampak berkas pembuluh men-
jadi coklat, dan bagian pangkal batang yang terinfeksi apabila dipotong dan dipijit akan mengeluarkan lendir warna kuning yang berisi massa bakteri. 
•     Patogen    : Pseudomonas solanacearum (E.F. Smith) Dowson
•    Ekobiologi : Bakteri menginfeksi akar tanaman tembakau lewat luka
Infeksi dapat juga terjadi secara langsung melalui bulu-bulu akar dengan menembus dinding sel, bakteri dapat bertahan di dalam tanah.
•    Pengendalian Penyakit: penggunaan bibit yang sehat. Bibit yang sakit di lapangan dimusnahkan, desinfeksi air siraman.









Penyakit Karat pada Kedelai

Karakteristik Penyakit
•     Gejala       : pada permukaan bawah dan atas daun terjadi bercak dengan pustul-pustul berwarna kuning kecoklat-coklatan seperti karat. Pustul-pustul karat terdapat pula pada tangkai daun dan batang yang masih muda. Pustul-pustul karat tersebut terdiri atas uredium dan urediospora fungi.

•     Patogen    : Phakopsora pachyrhizi
•     Ekobiologi: Patogen membentuk urediospora yang mampu menginfeksi banyak tanaman dari golongan kacang-kacangan. Perkembangan penyakit dipengaruhi oleh cuaca (suhu dan kelembapan). Patogen tidak bertahan dalam biji.
•    Pengendaliannya: Menentukan waktu tanam yang tepat (sebaiknya pada musim kemarau dengan pola tanaman serempak), sanitasi dengan menghilangkan tanaman inang alternative, menggunakan varietas yang tahan (misalnya Mojosari, Petek, No. 29, dll.)








Penyakit Tungro pada Padi

Karakteristik Penyakit
•     Gejala    : terjadi perubahan warna daun, yang bervariasi dari kuning sampai jingga. Perubahan warna biasanya dimulai dari ujung/pucuk daun yang kemudian meluas ke bagian pangkal daun. Jumlah anakan berkurang, tinggi tanaman agak terhambat, dan malai yang dihasilkan menjadi kecil dan steril.

•     Patogen    : Virus tungro
•     Ekobiologi    : virus ditularkan oleh beberapa spesies wereng daun hijau terutama Nephotettix virescens secara semi persisten. Virus tidak ditularkan melalui biji, tanah, dan secara mekanis. Virus dapat bertahan pada tunas dari tunggul-tunggul padi. Tanaman inang selain padi ialah padi liar dan beberapa jenis rumput. Tanaman umur kurang dari 40 hari, lebih rentan.
•    Cara Pengendalian Penyakit Tungro pada Padi: Melaksanakan pola tanam serentak pada areal yang luas, sanitasi dengan mencabut dan memusnahkan sedini mungkin tanaman yang menunjukkan gejala, rotasi atau gilir varietas tahan yang memiliki dasar gen tahan yang berbeda, aplikasi/penyemprotan insektisida untuk pengendalian vektor serangga, apabila populasi cukup tinggi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar